Komunikasi data adalah proses pengiriman
dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan.
Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Unsur komunikasi
data terdiri dari Sumber Data (Transmitter), Media komunikasi data (Media
Transmisi) dan Penerima Data (Receiver). Hal-hal penting yang harus
diperhatikan disini adalah: Media Transmisi, Kapasitas Channel Transmisi, Type
Channel Transmisi, Kode Transmisi, Mode Transmisi, Protocol System dan
Penanganan Kesalahan Transmisi.
1. Media Transmisi
Menentukan kualitas dan kecepatan transmisi.Bisa berbentuk Kabel
(UTP, STP, coaxial cable dan fiber optic cable), dan/atau berbentuk gelombang
elektromegnetik (microwave, satelite system, infrared dan Laser system).
2. Kapasitas Channel Transmisi
Bandwidth adalah ukuran kecepatan transmisi yang dituliskan dlm
satuan bps.Transfer-rate dari kapasitas transmisi dibagi dalam tiga kategori,
yaitu Narrow band channel, Voice band channel dan wide band channel.
a. Narrow band channel : bandwidth rendah (50 s.d. 300 bps),
biaya transmisi tinggi dan tingkat kesalahan transmisi tinggi.
b. Voice band channel : bandwidth menengah (300 s.d. 500 bps),
biaya transmisi sedang dan tingkat kesalahan transmisi sedang.Wide band channel
: bandwidth tinggi (500 s.d. 1 juta bps), biaya transmisi reandah dan tingkat
kesalahan transmisi rendah.
3. Tipe Channel Transmisi
Ada tiga tipe channel transmisi, yaitu One Way Transmision,
Either Way Transmision dan both Way Transmision.
a. One Way Transmision : Transmisi data hanya arah (Simplex), misalnya
telegram, siaran Radio, Televisi, dsb.
b. Either Way Transmision : Transmisi data bisa dua arah secara
bergantian (Half Duplex – HDX), misalnya telegram, faksimil, handy talky, dsb.
c. Both Way Transmision : Transmisi data bisa dua arah secara
langsung (Full Duplex – FDX), misalnya komunikasi lewat telepon.
4. Kode Transmisi
Komunikasi data dilakukan dalam bentuk kode bilangan biner. Ada
beberapa cara dalam kodefikasi character, diantaranya adalah :
a. Boudot Code menggunakan kombinasi 5 buah digit biner (binary
digit – bit), sehingga character yang dapat dikodefikasikan hanya 32 buah.
Untuk melengkapi kodefikasi lainnya maka ditambahkan kode khusus, yaitu jika
alphabet maka sebelumnya diawali dengan kode Letter shift (11111) dan selain
alphabet diawali dengan Figure shift (11011). Contohnya : 11111 10101 00011
dibaca : YA
11011 10101 00011 dibaca : 6 –
b. SBCDIC menggunakan kombinasi 6 buah digit biner yang terbagi
menjadi dua kelompok (2 bit dan 4 bit), sehingga dapat dikodefikasikan sebanyak
64 character.
c. EBCDIC menggunakan kombinasi 8 buah digit biner yang terbagi
menjadi dua kelompok (4 bit dan 4 bit untuk Code Zone dan Character Zone), dan
jumlah character yang dapat dikodefikasikan sebanyak 128 buah.
d. ASCII menggunakan kombinasi 8 buah digit biner dalam satu
kelompok (8 bit), sehingga total character yang dapat dikodefikasikan sebanyak
256 character.
5. Mode Transmisi
Mode transmisi dapat berbentuk paralel (paralel transmission)
dan dapat pula berbentuk seri (serial transmission). Pada paralel transmission
semua setiap bit dari character ditransmisikan secara simultan setiap saat.
Jika kode transmisinya ascii maka dibutuhkan 8 channel untuk mentransmisikan
data. Jelas hal ini sangat tidak efisien. Pada serial transmission semua setiap
bit dari character yang ditransmisikan oleh transmitter dilaksanakan secara
berurutan (serial), selanjutnya receiver merakit kembali arus bit-bit yang
datang ke dalam bentuk character. Pada mode Serial transmission dapat berbentuk
Synchronous transmission atau Asynchronous transmission.
SYNCHRONOUS TRANSMISSION
• Sinkronisasi waktu / Sinkronisasi bit, diatur oleh clock
generator dari transmitter dan receiver.
• Digunakan dua buah character kontrol sinkronisasi (SYN =
00010110) untuk mengawali transmisi dari setiap blok data ke receiver.
ASYNCHRONOUS TRANSMISSION
• Tidak perlu adanya sinkronisasi waktu.
• Tiap character yang ditransmisikan diawali dengan start-bit
(0) dan diahiri dengan stop-bit (1), sehingga transmisi data secara keseluruhan
lebih aman.
ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM)
• Tidak perlu adanya sinkronisasi waktu.
• Tiap paket data character yang ditransmisikan diawali dengan
start-bit (0) dan diahiri dengan stop-bit (1), paket data terdiri dari 48 bit (
= 6 character ).
6. Protocol System
Agar kompatibel antara transmitter dengan receiver dalam proses
komunikasi data, maka diatur oleh Protocol System, yaitu software yang mengatur
kesamaan antara transmitter dan receiver dalam hal kecepatan transmisi, format
data, tipe transmisi, kode transmisi, dll., yang diatur dalam OSI layer.
Pengaturan transmisi data oleh OSI Layer bertujuan untuk mengurangi /
menghilangkan kompleksitas pada proses komunikasi data.
Model Open Systems Interconnection (OSI)
Diciptakan oleh International Organization for Standardization
(ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara
efisien.
Model Layer OSI
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab
secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab
untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer
data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower
layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI
open.gif“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan
yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang
digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara
tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu
tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan
memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung
didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan
bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data
tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer
aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut
melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer
dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi
penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Model OSI : Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk
membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol
jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya
masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya
maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Application Layer : menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini
bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti
program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer
atau aplikasi computer l;ainnya. Berfungsi
sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protocol yanmg berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan
NFS.
Presentation Layer : bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format
untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan
.JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi
dan konversi. Berfungsi untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam
level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan
worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual
Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
Session Layer : menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan
mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di
layer di sebut “session”. Berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di
hancurkan. Selain itu, di level inio juga dilakukan resolusi nama.
Transport Layer : bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi
logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error
handling) Berfungsi untuk memecahkan
data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda
bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang
terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Network Layer : bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan
rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan.
Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket
dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan
router dan switch layer 3.
Data Link Layer : menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang
berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya
dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi
dengan penaganan error. Berfungsi untuk
menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut
sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow
control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control
Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan
seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE
802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).
Physical Layer : bertyanggung jawab atas proses data menjadi
bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik
antar system. Berfungsi untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi
jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
7. Penanganan Kesalahan Transmisi
Kesalahan transmisi terjadi karena datanya rusak, atau adanya
gangguan dari noise.Penanganan Kesalahan Transmisi dapat dilakukan dengan cara
Echo Technique, Two Coordinate Parity Checking dan Cyclic Redudancy Checking.
§ Paket data yang ditransmisikan oleh
Transmitter dibandingkan dengan paket data yang ditransmisi balik oleh Receiver
ke Transmitter.
§ Jika paket data yang ditransmisikan sama
dengan yang diterima kembali, berarti tidak ada kesalahan transmisi data.
§ Jika paket data yang ditransmisikan tidak sama
dengan yang diterima kembali, maka paket data akan ditransmisi ulang oleh
Transmitter.
§ TWO COORDINATE PARITY CHECKING
§ Setiap karakter yang ditransmisikan memiliki
bit parity tertentu.
§ Perubahan nilai bit pada karakter akan merubah
nilai parity bitnya.
§ Paket data yang ditransmisikan dibandingkan
dengan data Block Check Character (BCC). CYCLIC REDUDANCY CHECKING ( CRC )
§ CRC merupakan kode pendeteksian kesalahan yang
paling umum, dimana setiap blok/frame dari message/data dengan ukuran b-bit,
ditambah bit-bit atribut tertentu sebanyak s-bit sehingga ukuran setiap frame
data yang dikirimkan (b+s) bit.
§ Untuk tiap frame data ke-n (ditentukan dari
atribut FCS), pada Receiver akan dilakukan pembagian dengan n, sehingga
diperoleh : n.(b+s)/n = (b+s) bit. Jika ukuran memory hasil bagi adalah : (b+s)
bit, berarti frame data yang ditrans-misikan adalah benar. Tetapi sebaliknya
jika hasilnya ≠ (b+s) bit, berarti terdapat kerusakan pada frame data yang
ditransmisikan.
Kesimpulan :
Unsur komunikasi data terdiri dari Sumber Data (Transmitter),
Media komunikasi data (Media Transmisi) dan Penerima Data (Receiver). Hal-hal
penting yang harus diperhatikan disini adalah: Media Transmisi, Kapasitas
Channel Transmisi, Type Channel Transmisi, Kode Transmisi, Mode Transmisi,
Protocol System dan Penanganan Kesalahan Transmisi.
1. Melalui
Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media
kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk
membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial
antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan
Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
2. Melalui Satelit
Menggunakan satelit
sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan
mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur
terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses
komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan
yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling
parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
1. Konsentrator
Perangkat ini
merupakan tulang punggung utama suatu jaringan komputer yang banyak digunakan
saat ini, khususnya bila topologi yang digunakan adalah star. Sesuai namanya,
konsentrator digunakan untuk memusatkan akses seluruh node baik berupa client (PC,
laptop, PDA UMPC, dsb),gateway-router maupun server yang terhubung
ke jaringan
2. Hub
Secara sederhana, Hub
merupakan konsentrator yang bersifat statis dan membagi akses jaringan secara
merata kepada seluruh node yang terhubung, tanpa mempedulikan apakah node
tersebut aktif atau tidak
3. Switch
Secara fisik, nyaris
tidak ada perbedaan bentuk yang signifikan antara Hub dengan Switch. Namun
Switch memiliki keunggulan yang menyebabkan para administrator jaringan memilih
untuk meninggalkan Hub, meskipun harga Switch saat ini masih sedikit lebih
mahal. Switch mampu membagi akses jaringan hanya kepada node yang aktif,
sehingga bila node yang aktif sedikit, akses jaringan lebih cepat
4. WAP
(Wireless Access Point)
WAP merupakan
perangkat yang mengijinkan perangkat nirkabel (wireless) untuk terhubung ke
jaringan komputer menggunakan standar WiFi maupun standar lain yang sesuai. WAP
biasanya menyebarkan akses dari koneksi jaringan kabel. Perangkat yang ingin
terhubung pada jaringan yang disebarkan oleh WAP harus memiliki WiFi-adaptor.
Cakupan wilayah penyebaran akses WAP biasa dikenal dengan istilah hot - spot
5. Transmitter
/ Receiver
Seperti telah
dijelaskan di atas, transmitter dan receiver bekerja secara simultan pada satu
perangkat. Saat ini terdapat berbagai macam perangkat transmitter dan receiver,
seperti LAN-card, modem maupun WLAN-adaptor
6. LAN
Card
Pada jaringan berskala
local (LAN) data komputer ditransmisikan melalui media transmisi dan diterima
kembali di komputer penerima melewati sebuah LAN-card atau disebut juga Network
Interface Card (NIC) atau Ethernet-card. Pada komputer, LAN-card biasa dipasang
pada salah satu slot ekspansi pada motherboard komputer. Pada NIC terdapat
konektor yang berfungsi untuk memasang kabel komunikasi yang terhubung dalam jaringan
7. Modem
Modem berfungsi untuk
mengirim dan menerima sinyal – sinyal data pada komputer yang terhubung pada
jaringan luas secara langsung.
Media Transmisi Tanpa Kabel (Nirkabel)
Media transmisi tanpa kabel adalah media komunikasi yang
mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara
fisik, sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara tanpa
menggunakan jalur fisik seperti kabel. Media transmisi ini dapat menggunakan
wireless atau menggunakan satellite.
Jenis-jenis media transmisi tanpa kabel:
1. Gelombang Mikro
2. System Satelit
3. Infra Merah
4. Sinar Laser
Gelombang Mikro
Gelombang radio frekuensi tinggi yang
dipancarkan dari satu stasiun ke stasiun lain.
Contoh : TV.
System Satelit
Stasiun
relay yang letaknya di luar angkasa. Satelite (melalui peranti yang
disebut transponder yang bertindak sebagai penerima, penguat dan sekaligus
pengirim)menangkap isyarat yang berasal dari stasiun bumi pengirim dan kemudian
memancarkan kembali ke stasiun bumi penerima.
Contoh
: GPS.
Infra Merah
Teknologi ini dipakai untuk jaringan komputer, lokal dalam 1
ruangan. Dapat memodulasi cahaya inframerah yang koheren.
Contoh : remote TV.
Sinar Laser
Teknologi yang digunakan untuk tempat
– tempat yang jauh